Dikisahkan dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu
hari aku duduk bersama Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba
datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah
orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya’.
Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau
menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam
mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ "(HR.
Ibnu Majah).
Menjadi cerdas adalah salah satu harapan parents kepada
anaknya. Sejak kecil, anak didoakan agar ketika besar nanti menjadi orang yang
cerdas. Secara umumnya, cerdas bermaksud orang pintar secara akademik, mendapat
nilai baik, dan bijak dalam mengambil keputusan. Memang tak ada yang salah dengan
maksud cerdas menurut pendapat umum. Cerdas menurut Islam sangat luas dan
memiliki maksud yang sangat luas juga, tak hanya masalah dunia tetapi juga
menyangkut masalah akhirat. Dalam surah Az Zumar ayat 42, Allah SWT berfirman
yang maksudnya :
“Allah memegang
jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di
waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan.”
(QS. Az Zumar : 42)
Dalam ayat tersebut berisi tentang kematian, maka apa
kaitannya dengan perbahasan cerdas di awal tadi? Seperti yang sudah
disampaikan, bahawa cerdas dalam Islam ada kaitannya dengan akhirat, yakni
kematian. Islam mencirikan orang yang cerdas adalah orang yang tak hanya ingat
akan dunia, tetapi orang yang lebih sering mengingati kematian. Sebab orang
berakal tahu bahwa ada yang harus dipersiapkan untuk kematian bila saatnya
tiba.
Jadi, seberapa pintar seseorang itu, walaupun mempunyai
nilai akademik yang tinggi, menyandang pelbagai gelar, dan ahli dan ilmu
tertentu, semua akan sia-sia jika tidak mempersiapkan kehidupan di akhirat.
Sebab itu semua hanya akan menjadi sejarah seseorang hidup di dunia. Seseorang
akan disebut pintar, kerana kebiasaanya orang tersebut dapat memecahkan suatu
masalah yang orang lain tidak dapat memecahkan masalah tersebut. Atau, dengan
kata lain, ia selalu memecahkan sebuah solusi dengan cara yang lebih kreatif.
Padahal, pertanyaannya adalah sama. Pintar atau cerdas, merupakan sebuah gelaran
yang tidak tertulis yang sesiapapun dapat memilikinya. Orang yang cerdas
cenderung mempunyai plan yang besar di masa hadapannya. Selain itu, mereka juga
biasanya mempunyai sebuah visi dan misi, yang mana ingin mencapai posisi yang
lebih tinggi, dari yang dimilikinya sekarang.
Namun berbeza dengan apa yang pernah diungkapkan oleh
Rasulullah Saw. orang yang pintar itu tidak seperti apa yang disebutkan di
atas. Lalu bagaimana orang yang pintar menurut Rasulullah Saw tersebut? orang
yang pintar tersebut dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw.
1. Orang yang Pintar. Syaddad bin Aus mengatakan bahawa
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : "Orang pintar adalah
orang yang mau memperbetulkan dirinya sendiri dan beramal untuk kepentingan
akhirat nanti. Dan orang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya tetapi
berharap terhadap Allah." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Thabrani).
2. Orang yang Paling Pintar. Umar bin Khattab Radhiyallaahu
'anhu meriwayatkan bahwa ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah
Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam, tiba - tiba muncul seorang sahabat Anshar.
Setelah mengucap salam kepada beliau, ia bertanya : "Ya Rasulullah,
siapakah orang mukmin yang terbaik ?" Beliau menjawab : "Yang
paling baik akhlaknya." Kemudian ia bertanya lagi : "Siapakah orang
mukmin yang paling pintar ?" Beliau menjawab : "Yang paling sering
ingat kematian dan yang punya persiapan terbaik untuk menyambut apa yang
terjadi sesudahnya. Mereka itulah orang yang paling pintar." (HR. Thabrani
dan Ibnu Majah).
Demikianlah ciri-ciri atau tanda orang yang pintar dan orang
yang paling pintar menurut perspektif Islam. Mudah-mudahan kita termasuk
golongan orang-orang yang pintar dan yang paling pintar seperti yang disebutkan
oleh Rasulullah Saw tersebut. Aamiin.
NAK JADI TUTOR AL-QUR'AN?
MENCARI GURU MENGAJI UNTUK ANAK-ANAK?