3 golongan orang yang
beruntung ?
Pada hakikatnya setiap manusia itu berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan menyembahkan dirinya kepada Allah. Untuk mengelakkan
diri menjadi orang-orang yang berada didalam kerugian, maka dengan kita semua
haruslah beriman kepada Allah serta mengerjakan amalan yang diajarkan oleh
Rasulullah. Didunia pasti tiada siapa yang tidak mau menjadi atau tergolong
menjadi orang yang beruntung. Harus kita ingat untuk menjadi orang yang
beruntung bukanlah mudah. Hal ini adalah disebabkan oleh balasan bagi orang
yang beriman adalah syurga yang abadi maka mereka harus bekerja keras untuk
mendapatkan balasan tersebut.
Sesungguhnya keberuntungan itu tidak diukur dari apa yang
kita dapatkan, melainkan dari nilai manfaat yang ada pada diri kita. Sehingga
dapat berguna untuk orang banyak. Beruntunglah mereka. Itulah terlintas di benak
kita ketika melihat orang yang keluar dari rumah megah bertingkat, berpakaian
rapih dan masuk kereta mewah. Hidup mereka serba cukup, semua keinginannya
terpenuhi, namun benarkah orang beruntung adalah seperti golongan mereka?
Boleh jadi iya, kalau orangnya sholeh beriman dan bertaqwa.
Namun bagi mereka yang saat ini dalam kekurangan dalam bentuk barangan belum
tentu dikatakan tidak beruntung. Untung dan belum beruntung merupakan dua sisi
yang berlawanan. Satu sisi merupakan harapan dan sisi lain merupakan ancaman.
Wajar jika ketidakberuntungan membuat kegelisahan banyak orang. Bagi seorang
Muslim ketidakberuntungan tersebut merupakan ujian kehidupan. Allah SWT berfirman
:
“Dan sesungguhnya
akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah
mereka mengucapkan “Innalillaahi wa inna ilaihi raaji’un”.
(Al-Baqaroh: 155-156).
Maka akan sangat wajar,
jika kita mengakui kelebihan mereka merupakan sebuah keberuntungan. Namun kita
sebagai umat Islam yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup perlu
mengkaji secara mendalam ungkapan di atas. Kebenaran akan keberuntungan dan
keburukan di atas perlu kita fahami kembali. Kerana setiap orang akan diberikan
ujian tersendiri dengan kekurangan ketakutan, macam-macam ketakutan entah itu
ketakutan akan kehilangan sesuatu, ketakutan akan musibah dan lainnya. Ada pula
kelaparan, ketika kita diuji dalam kelaparan bersabarlah kerana sesungguhnya
itu adalah salah satu ujian dari Allah, sehingga jika kita bersabar maka kita
akan mendapatkan balasan syurga.
Dengan ini semua akan disebutkan beberapa kriteria bagi
siapa sahaja yang ingin masuk kedalam golongan orang yang beruntung, diantara
nya sudah Allah sebutkan dalam firman Allah didalam Al-Quran pada surat
Al-Maidah : 35, yang maknanya :
“Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri
kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”
Dalam ayat diatas dijelaskan orang-orang yang beruntung,
yang pertama adalah orang-orang yang beriman, orang yang beriman akan
selalu menjalankan setiap perintah Allah dan meninggalkan setiap yang
dilarangNya. Maka dengan ini orang yang beriman sangatlah beruntung, kerana
setiap sikap dan perbuatannya akan dipenuhi dengan ketaatan dan ketaqwaan.
Dan yang kedua adalah orang-orang yang selalu
mengharapkan Redho Allah, golongan orang yang selalu mengharapkan redho
Allah adalah dengan wasilah kebaikan. Maka golongan orang-orang ini akan selalu
melakukan kebaikan dalam setiap kegiatannya. Kehidupan mereka sangat dipenuhi
dengan kebaikan dan keredhoan Allah.
Yang ketiga adalah orang yang berjihad dijalan Allah,
jihad dalam menegakkan kalimat Islam bukan hal yang mudah, berperang menumpas
kekufuran dan kezaliman yang ada di bumi ini. Dengan sepenuh tenaga dan fikiran
sehingga syariat Islam akan tegak dan berjaya di dunia ini, dan syurga menanti
di akhirat kelak. Wallahu a’lam
NAK JADI TUTOR AL-QUR'AN?
MENCARI GURU MENGAJI UNTUK ANAK-ANAK?
No comments:
Post a Comment