BAHAGIANYA SEORANG GURU NGAJI
Anda seorang guru ngaji? tinggal di luar bandar atau di desa
terpencil? kalau anda orangnya, tetaplah bersabar dan tetaplah ikhlas dalam
mengajarkan al-Quran kepada anak-anak yang menjadi calon pemimpin yang amanah di
masa yang akan datang. Jika keadaan ini tetap anda pertahankan, maka anda akan
memperoleh kebahagiaan sepanjang hidup anda, insyaAllah.
KEBAHAGIAAN itu bukan diukur pada berapa banyaknya harta yang kita ada. Kebahagiaan itu
bukan hanya dengan banyaknya rumah atau kendaraan. Namun kebahagiaan itu dapat
diperoleh dengan cara mengajarkan ilmu agama kepada orang lain. Terlebih lagi
mengajarkan al-Quran sebagai sumber dari segala ilmu. Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
"Telah aku
tinggalkan dua perkara yang apabila kalian berpegang teguh kepadanya, maka
kalian tidak akan pernah sesat selama-lamanya, yakni Kitabullah dan Sunnah
Nabi-Nya."
(al Hadits).
Mengajarkan al-Quran merupakan tugas mulia di sisi Allah
Azza wa Jalla, bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutnya
dengan sebaik-baik manusia.
"Sebaik-baik
kalian adalah orang yang belajar al Qur'an dan yang mengajarkannya."
(HR. Bukhari)
Cuba renungkan, ketika seseorang mengajarkan al-Quran kepada
yang lain. Amalan guru yang mengajar al-Quran tidak akan menjadi sia-sia,
tetapi di sisi Allah menjadi amalan yang terus mengalir pahalanya walaupun
telah meninggal dunia. Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah
bersabda :
"Apabila
manusia telah meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara:
shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang soleh yang
mendo'akan."
(HR. Muslim).
Jika seorang guru ngaji mengajar menghafal al-Quran dengan makhraj dan sifat
huruf yang betul,contoh seorang murid menghafal
surat al Fatihah dan murid tersebut hafal dan baca seperti apa yang diajar oleh
gurunya, lalu kemahiran murid terus dibawa hingga mukallaf (orang yang sudah
terbebani dengan kewajipan-kewajipan syari'at seperti solat, shaum, haji dan
sebagainya). Dan dia selalu membaca ayat yang dihafalnya dalam solat.
InsyaAllah dengan izin Allah akan mendapatkan limpahan pahala disebabkan oleh
apa yang di ajarkan pada anak muridnya. Baik ketika hidup, terlebih-lebih lagi
ketika ustaz meninggal dunia. Subhanallah.
Oleh itu, janganlah putus asa, Tetaplah mengajar, kerana di
sela-sela kesibukan kita dalam mencari nafkah untuk keluarga. InsyaAllah,
kebahagiaan akan kita peroleh, baik di dunia maupun di akhirat.
x
No comments:
Post a Comment