PERANAN PEREMPUAN
DALAM AGAMA ISLAM
Pada
hakikatnya, perempuan muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama
Islam. Antara peranan yang lain sebagai seorang perempuan adalah :
Yang pertama adalah, Perempuan Sebagai Hamba Allah.
Seorang perempuan memiliki tanggung jawab yang sama dengan lelaki
sebagai hamba Allah, iaitu kewajipan untuk beribadah dan taat kepada Allah SWT.
Sebagaimana dalam A-Quran dikatakan,
“Dan tidaklah Aku
ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah”
(QS Adz Dzariat : 56).
Hakikat hidup manusia, termasuk perempuan adalah untuk
beribadah dan mencari keredaan Allah SWT. Ibadah yang sudah ditetapkan dalam
Al-Quran seperti solat, puasa, zakat, dan haji,namun ada juga yang bersifat khusus
untuk kaum perempuan sahaja.
Yang kedua adalah, perempuan sebagai seorang istri
Walaupun kita ketahui bahwa kedudukan seorang perempuan
sebagai isteri sangat berpengaruh besar terhadap ketenangan hati seorang suami.
Sebagaimana Allah berfirman,
"Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri dari
jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian."
(QS. Ar- Rum: 21).
Dimana seorang lelaki menjadikan seorang perempuan sebagai
istrinya kerana kecintaan kepadanya, lalu cinta dan kasih sayangnya melahirkan
putera dan puteri yang soleh dan solehah. Sebagaimana kisah sayyidah khadijah
al-kubra.
Khadijah isteri Rasululllah SAW pernah suatu kali
menenangkan rasa takut Rasulullah ketika beliau didatangi malaikat Jibril yang
membawa wahyu pertama kalinya di Gua Hira. Nabi pulang ke rumah dengan rasa gementar
dan hampir pengsan, lalu berkata pada Khadijah,
" Selimuti aku, selimuti aku! Sungguh aku khawatir
dengan diriku. "Demi melihat Nabi yang demikian itu, Khadijah berkata
kepada beliau," Tenanglah. Sungguh, demi Allah, sekali-kali Dia tidak akan
menghinakan dirimu. Engkau adalah orang yang sentiasa menyambung tali
silaturahim, sentiasa berkata jujur, tahan dengan penderitaan, mengerjakan apa
yang belum pernah dilakukan orang lain, menolong yang lemah dan membela
kebenaran. " (HR. Bukhari-Muslim).
Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa seorang isteri
adalah sahabat, dan penenang jiwa bagi suaminya. Maka seorang isteri harus
mampu menjaga rahsia dan harta benda suaminya sebagai amanah yang kelak akan
diminta pertanggungjawapan di hadapan Allah.
Yang ketiga adalah, Perempuan Sebagai Ibu,
sebagaimana dijelaskan didalam Al-Quran bagaimana pentingnya
peranan perempuan sebagai ibu.
"Dan Kami
perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya
kepada-Ku lah kamu akan kembali. "
(QS. Luqman: 14).
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang lelaki
datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapa orang yang
paling berhak untuk aku berlaku baik kepadanya?" Nabi menjawab,
"Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian setelah dia siapa?
"Nabi menjawab," Ibumu. "Orang itu bertanya lagi," Kemudian
setelah dia siapa? "Nabi menjawab," Ibumu. "Orang itu bertanya
lagi," Kemudian setelah dia siapa? "Nabi menjawab," Ayahmu.
" (HR. Bukhari-Muslim).
Besarnya bakti seorang anak kepada ibunya dianjurkan untuk
tiga kali lebih hormat dari bakti kepada ayahnya.
Yang keempat adalah, “Al-ummu madrosatul uulaa”,
ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Dalam hal ini
ibu adalah pembuka ilmu pertama bagi anaknya. Dari seorang ibu maka anak
pertama kali belajar hal terkecil, sehingga dia mempunyai pengaruh yang besar
dalam tumbuh kembang dan cara berfikir anak-anaknya, sehingga anak-anak menjadi
generasi masa depan yang baik.
NAK JADI TUTOR AL-QUR'AN?
MENCARI GURU MENGAJI UNTUK ANAK-ANAK?
No comments:
Post a Comment