Kadang kalanya kita selalu mengharapkan agar setiap doa kita dikabulkan oleh Tuhan, tetapi kita lupa bahawa dengan itu kita mesti setanding dengan usaha yang kita panjatkan kepada-Nya. Doa adalah salah satu cara komunikasi kita sebagai hambaNya kepada Tuhan, seperti dalam Firman Allah:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara
yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-A'raf : 55-56)
Dalam ayat
lain Allah berfirman yang mana artinya :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, Maka (jawablah), bahawasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah : 186)
Maka dengan
ini kita sebagai hambaNya, setiap harapan dan keluh kesah kita sampaikan
kepadaNya agar setiap permasalahan dalam hidup sentiasa dimudahkan oleh Yang
Maha Kuasa. Ada beberapa sebab tidak terkabulnya doa yang kita panjatkan kepada
Allah, sbagaimana dikutip dari buku karangan syeikh mahmud Almishry.
Diriwayatkan
bahawa Ibrahim Bin Adham jalan di pasar Kota bashrah, banyak orang berkumpul
mengelilinginya. Mereka berkata, “wahai Abu Ishaq, mengapa doa kami tidak dikabulkan?”
ia menjawab, “kerana kamu mati disebabkan sepuluh perkara :
- kamu mengetahui Allah, akan tetapi kamu tidak melaksanakan hak-Nya.
- kamu nyatakan bahwa kamu mencintai Rasulullah, akan tetapi kamu meninggalkan sunnahnya.
- kamu membaca Al-Quran, akan tetapi kamu tidak mengamalkannya.
- kamu makan nikmat Allah , akan tetapi kamu tidak bersyukur.
- kamu katakan bahwa syaitan itu musuh kamu, tapi kamu tidak menentangnya.
- kamu katakan bahwa syurga itu benar, tapi kamu tidak berusaha mendapatkannya.
- kamu katakan bahwa neraka itu benar, akan tetapi kamu tidak lari darinya.
- kamu katakan bahwa kematian itu benar, akan tetapi kamu tidak mempersiapkan diri untuknya.
- kamu bangun tidur, kamu sibuk dengan aib orang lain dan kamu lupa dengan aib kamu.
- kamu mengubur mayat, akan tetapi kamu tidak mengambil pelajaran darinya.
Sehingga ada
di antara mereka mengucapkan makna ini dalam bentuk syair :
Kita memohon
kepada Allah dalam setiap kesulitan kemudian kita melupakannya ketika kesulitan
disingkirkan.
Bagaimana
kita mengharapkan doa akan terkabul
Kita telah
menutup jalannya dengan dosa-dosa.
Dengan ini
marilah kita saling memperbaiki sehingga setiap harap dan doa kita dikabulkan
oleh Allah, dan kita menjadi hambaNya yang bertaqwa.
NAK JADI
TUTOR AL-QUR'AN?
MENCARI GURU
MENGAJI UNTUK ANAK-ANAK?
No comments:
Post a Comment